Selasa, 17 April 2012

Hai kamu,satu-satunya.
Aku menatap hari ini dengan mata yang cerah, dan tiba-tiba aku melihat hal yang berbeda yang tak pernah kukira.
Kamu, tak pernah kutatap lagi, tapi masih bisa aku rasakan kuatnya.
Kembali aku menatap, dan seketika itu aku cemas.
Aku takut.

Hai kamu.
Jika ini yang aku rasakan tak seperti yang sebelumnya, itulah dia, dia sang hati yang gelisah.
Ya, itulah dia, mungkin kau dapat menyebutnya dengan cemburu.
Jika ini yang diinginkan oleh suatu hubungan, maka hal ini jarang ada dahulu, tapi sekarang rasa ini terus timbul, dengan ketakutan ini.

Hai kamu.
Jika mengingat aku dulu terlalu menjaga kita dengan ketidaknyamananku, kenapa harus aku lakukan.
Cerita ini terus berkembang, walaupun rasa ingin tahu menghantui.

Hai kamu.
Piiranku mengacau sekarang, melihat hampir semuanya, benar atau tidak.
Pikiranku hanya kamu, aku, dan kita ang dahulu.
Pikiranku hanya rasa ini, dan rasamu yang sudah dingin seperti itu.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar