antara aku dan gue

nama : firsty kinanti
walopun namanya agak agak western sedikit lahir di surabaya , tinggal di surabaya, dan besar selama 18 tahun lebih di surabaya. mulai tk, sd, esempe, sampe esema di surabaya.
jadi kesimpulannya :  aku iki wong suroboyo .
jadi kalo gitu kesimpulannya, bahasa yang aku pake adalah bahasa suroboyoan, minimal maksimal bahasa indonesialah.

banyak banget banget anak muda jaman sekarang, yang rata-rata suka nulis dan bikin hal itu menarik di blognya , bahasanya selalu #gahol. padahal nyatanya ga semua orang yang gahol-gahol itu berasal dari tempat yang biasanya dibilang gahol juga.
contohnya : orang kudus (maap yee yang tersinggung, aye ga maksud) ngomonganya pake gueh eloh (-,-")
lalu ? bangga ?
merupakan daya tarik sendirikah bagi pembaca? apa gara-gara itu bahasa gaulnya orang jakarta?toh itu juga bukan bahasa internasional. kasian  banget ya bahasa inggris.. 


masalahnya gini, okelah di tulisan fine-fine aja nulis gue lo gue lo, tapi misal yang nulis itu jadi penulis kondang kayak andrea hirata yang bukunya diangkat ke layar lebar dan tiba-tiba banyak wartawan ato paparazzi yang ngewawancara dia, terus tiba-tiba ngomongnya medok banget, zzzzz.... kalo aku si mati kutu .

fine, kita ga bicara itulah yaa... hak asasi manusia juga, tapi yang aku bingungin, nulis itu kan dari hati, klo dari hasil pengamatan dari contoh di atas nih, apa hal semacam merubah nama panggilan diri jadi gue itu dari hati ? apa ga perlu penyesuaian pikiran? apa nyaman?
yah, kenapa ga jadi diri sendiri aja, klo emang sehari-harinya gue elo gue elo sih fine fine aja,tapi klo sehari-hari bahasanya pake "kulo" utawa "mboten" ? LAH?

makanya itu, kenapa di saat semua orang berpandai-pandai dan berlomba-lomba nulis blog, cerpen,novel atau apapun memakai julukan dirinya sebagai "GUE" , aku lebih memilih menjulukki diriku sebagai "AKU" ...