Kamis, 20 September 2012

sedekah dan bermimpi bersedekah

Sedekah karena mimpi atau mimpi karena sedekah? Sedekah untuk mimpi atau mimpi untuk sedekah?
Dari semua buku yang pernah aku baca dan dengan melihat realitas yang ada, ajaibnya dan subhanallah semua itu terjadi. Dengan sedekah, rejeki akan mengalir terus menerus, dengan sedekah menghilangkan kita dari kesakitan, dengan sedekah akan dijauhkan dari musibah dan selalu diridhoi Allah jalan sukses dan jalan kebahagiannya. Insya Allah.

Di dalam travel bermobilkan yang aku tumpangi beberapa waktu lalu, perjalanan Surabaya-Malang hanya ditemani denga seorang supir travel di jok depan yang bisa aku rasakan semacam supir pribadi buatku membuatku merenungkan dan memimpikn hal baru.
Tiba-tiba aku teringat orang-orang di pedesaan dan pedalaman, khususnya warga-warga beragama muslim, yang rata-rata notabene adalah muslim yang sangat banget-banget taat sama ajaran agama Islam, dan ga pernah meninggalkan sholatnya, mereka malah sholat di lahan dekat rumahnya, di halaman rumahnya, bahkan di ruangan tempat tinggalnya yang hanya sebatas dan seluas kamar mandi.
Gak malukah kita sama mereka yang seperti itu?
Tiba-tiba aku membayangkan sebuah Masjid dengan ukuran yang bisa menampung semua orang yang tinggal di desanya. Sungguh indah rasanya. Membagikan hal yang benar-benar dibutuhkan, membuat orang lain tersenyum, dan membawa manfaat yang besar bagi orang banyak. Subhanallah.
Mereka tak akan bersesak-sesak lagi sujud di lantai yang hanya sepetak itu, mereka akan melaksanakan sholat berjamaah. bersilahturahmi dalam rumah Allah. Andaikan dengan masjid, kebahagiaan tak kunjung berakhir, dan mendatangkan banyak rejeki, bukan seperti kita sekarang yang hanya bertetangga dengan rumah Allah tapi sangat enggan menapakkan kaki disana. Sedekah untuk mewujudkan mimpi atau bermimpi untuk bersedekah, hal yang mempunyai hubungan yang kuat, dimana ia bisa dijadikan dan menjadikan. Membawa kebahagiaan dengan menghapus keraguan antar sesama .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar