Kamis, 20 September 2012

Lara ini melahirkan duka, duka yang membendung derasnya aliran lautan jera
Kini aku merengkuh terlalu jauh
seakan milikku tenggelam, beserta ia yang terkurung dalam kurungannya sendiri
denganku, semua basah
terlanjur basah untuk menjadikannya kertas utuh tanpa dibalut debu
Mustahil !
Kebahagiaan ini nyata dalam gambar yang terpampang
Lalu kesedihan hadir dalam kenyataan di depan mata
Menjelang esok dengan melihat kaca,
yang ada hanya terpantul aku di hari ini
Lalu aku menengok, tak ada siapapun
Hanya aku.
Kemudian aku keluar, menembus batas, dalam titik akhirku
berusaha merengkuh,
diantara melepaskan juga meraihnya. Yang aku harap, ia tak pernah pergi, lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar