Senin, 06 Agustus 2012

sakit itu dibalas dengan kebaikan




ketika pertemanan dipertanyakan. Ketika pertemanan diragukan. Ketika kebaikanmu diacuhkan. Lalu apa itu ?
Mau percaya pada siapapun sekarang sudah tidak tahu.
Mau cerita sekarang juga tidak tahu.
Ketika kepercayaan dimusnahkan, ketika itulah kekecewaan datang.
Mau menoleh ke kanan, mencari siapa? Mau menoleh ke kiri, mencari siapa? Seakan semua bertopeng, seakan semua membatu.
Kalian, mengganjal bagiku.
Siapa kalian pada waktu itu akupun tak bisa tahu, yang jelas hanya aku rasakan.
Ketika kebaikanmu tak berarti apa-apa, ketika pengorbananmu dielakkan, adalah retak yang ada.
Tapi itu semua kembali lagi pada keikhlasan, pada kesabaran.
Pada pula kebaikan yang jangan pernah berhenti diberikan dan ditunjukkan. Biarlah mereka tertawa, biarlah mereka bertingkah, biarlah mereka mencongkakkan dirinya, biarlah mereka bertopeng, tetapi yang "hanya" dan "seharusnya" kamu tahu, sampai sekarang mereka itu temanmu.
Tersenyumlah, sembunyilah pada ringkih hati yang kamu rasakan seakan-akan mereka tak pernah menyakitimu.

Kebaikan itu mendatangkan kebaikan kembali, serta memusnahkan keburukan-keburukan yang ada , sesakit-sakitnya itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar